BANDUNG, polban.ac.id – Mahasiswa baru Politeknik Negeri Bandung (Polban) Angkatan 2025 telah mengikuti rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) yang berlangsung pada awal Agustus lalu. Kegiatan ini mengangkat tema Swarnakala yang berarti waktu yang berharga bagaikan emas, dengan tagline Waktu Berharga, Perubahan Bermakna.

Ketua Pelaksana PKKMB, Sudrajat Harris Abdulloh

Ketua Pelaksana PKKMB, Sudrajat Harris Abdulloh, menjelaskan bahwa tema tersebut dipilih untuk menekankan pentingnya masa kuliah. Bagi mahasiswa baru, kampus bukan hanya ruang kelas dan laboratorium, tetapi juga wadah untuk menempa diri dan mempersiapkan kontribusi nyata di masyarakat. Hal ini sejalan dengan visi perguruan tinggi dalam mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2045.

Sekitar 3.000 mahasiswa baru mengikuti berbagai agenda PKKMB, mulai dari kegiatan terpusat dan jurusan pada 6–7 Agustus, seminar motivasi belajar pada 8–9 Agustus, Pelatihan Kedisiplinan dan Bela Negara pada 11–13 Agustus, hingga UKM Days pada 14 Agustus. Seluruh kegiatan dipusatkan di lingkungan kampus, khususnya sekitar Pendopo Tony Soewandito.

PKKMB juga dirancang untuk membantu mahasiswa beradaptasi dengan lingkungan kampus dan sistem pendidikan tinggi. Selain itu, mahasiswa dibekali nilai kebangsaan melalui empat pilar: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Materi lain mencakup pengenalan sistem pembelajaran, Tri Dharma Perguruan Tinggi, serta pengembangan diri lewat organisasi kemahasiswaan.

 

pkkmb polban 2025-1
pkkmb polban 2025-2
pkkmb 2025 polban

Perwakilan mahasiswa sekaligus Ketua Pelaksana PKKMB, Muhammad Rifki Febrian, menjelaskan bahwa maskot tahun ini berupa burung hantu emas sebagai simbol masa keemasan mahasiswa baru dalam mengawali perkuliahan. Ia menambahkan, tokoh maskot diperkenalkan dengan nama Jaya dan Nara. Jaya digambarkan gagah dengan blangkon emas, jam tombak, dan kain batik di bahu, melambangkan mahasiswa vokasi yang sigap, berani, serta disiplin/sadar waktu. Sementara Nara hadir dengan bunga melati dan anggrek di kepala serta selendang batik emas, mencerminkan kelembutan hati, ketangguhan, dan kebijaksanaan mahasiswa vokasi yang berwawasan global namun tetap berakar pada budaya. Melalui simbol tersebut, mahasiswa didorong untuk mengembangkan potensi diri, membangun karakter, dan menjadi generasi emas 2045.

Koordinator Humas PKKMB, Muhammad Yazid Syukri, menambahkan bahwa kegiatan dilengkapi dengan seminar motivasi. Dalam sesi tersebut, mahasiswa diarahkan untuk menyusun rencana studi selama beberapa tahun ke depan serta memetakan soft skill dan karakter pribadi. Upaya ini diharapkan dapat mendukung manajemen belajar, kesiapan mental, dan strategi perkuliahan yang lebih efektif.

Dengan semangat Swarnakala, diharapkan mahasiswa baru Polban semakin termotivasi untuk belajar, berkembang, dan siap berkontribusi bagi masyarakat serta bangsa. (dhit/dr)