Bandung – Da Nang, polban.ac.id – Politeknik Negeri Bandung (Polban), Indonesia, dan Duy Tan University (DTU), Vietnam, menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) pada 19 Agustus 2025 di Da Nang. Kesepakatan ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat kerja sama internasional di Asia Tenggara sekaligus mendorong transformasi digital sektor pariwisata melalui program Pengabdian kepada Masyarakat Internasional (PkMI) bertajuk Digital Transformation in Tourism: Enhancing Academics and Tourism Professional Competencies in Indonesia and Vietnam.

Polban, Indonesia dan Duy Tan University, Vietnam Perkuat Kerja Sama Internasional untuk Transformasi Digital Pariwisata

PkMI hadir sebagai jawaban atas kebutuhan peningkatan kompetensi digital akademisi dan pelaku industri pariwisata di era kecerdasan buatan (AI) dan big data. Menurut koordinator pelaksana, Dr. Tomy Andrianto, kegiatan dirancang dalam tiga tahapan. Tahap pertama adalah pemetaan kebutuhan dan kesiapan transformasi digital di Indonesia dan Vietnam yang melibatkan ratusan dosen, mahasiswa, dan pelaku usaha. Survei yang dilaksanakan awal tahun ini berhasil menjaring 449 responden valid, mengungkap kesenjangan pemanfaatan teknologi antara bidang pariwisata dan non-pariwisata, sekaligus mengidentifikasi kebutuhan nyata akademisi dan praktisi dalam pemanfaatan AI.

Tahap kedua berupa workshop dan pelatihan digital di Da Nang yang dilaksanakan pada 19–20 Agustus, bertepatan dengan penandatanganan MoU. Peserta diajak mencoba langsung berbagai aplikasi, mulai dari penggunaan ChatGPT untuk pembelajaran hingga Scite.ai untuk riset akademik. “Pelatihan ini bukan hanya transfer ilmu, tetapi juga simulasi nyata bagaimana AI bisa diintegrasikan dalam kegiatan sehari-hari industri pariwisata,” jelas Prof. Nono Wibisono, Ketua PkMI dari Polban.

Tahap ketiga akan berlangsung di Bandung pada September 2025, berupa pelatihan lanjutan dan evaluasi kurikulum. Kedua institusi akan bertukar rancangan pembelajaran, mengintegrasikan studi kasus lokal, serta menyusun rekomendasi penguatan mata kuliah terkait pariwisata digital. “Kolaborasi ini tidak hanya berhenti pada pelatihan teknis, tetapi menyasar perubahan fundamental dalam kurikulum agar lulusan lebih siap menjawab kebutuhan industri global,” tambah Dr. Tomy.

Penandatanganan MoU di Da Nang berlangsung khidmat. Perwakilan Polban, Prof. Nono Wibisono, menegaskan pentingnya kerja sama lintas negara untuk memperluas peluang belajar mahasiswa. “Saya sangat senang dapat berkunjung ke Da Nang dan menjalin kolaborasi dengan Duy Tan University. Kami percaya kemitraan ini akan membawa banyak manfaat bagi kedua institusi,” ujarnya. Provost DTU, Dr. Le Nguyen Bao, juga menyampaikan apresiasinya. “Setiap kolaborasi membuka peluang berbagi pengalaman dan meningkatkan kualitas pelatihan serta penelitian. Dengan semangat kerja sama, kami yakin dapat menghadirkan solusi praktis dan efektif untuk mendukung pengembangan mahasiswa secara komprehensif,” katanya.

Polban dikenal sebagai salah satu politeknik negeri terbaik di Indonesia dengan kekuatan pada pendidikan vokasi di bidang teknik, bisnis, akuntansi, dan pariwisata. Lulusan Polban banyak terserap di industri dalam dan luar negeri. Sementara itu, DTU adalah universitas swasta terbesar di Da Nang, Vietnam, yang sejak berdiri pada 1994 aktif membangun jejaring internasional dan kini menjadi kampus rujukan di kawasan dengan fokus pada teknologi, kesehatan, dan pariwisata.

Polban, Indonesia dan Duy Tan University, Vietnam Perkuat Kerja Sama Internasional untuk Transformasi Digital Pariwisata

Kerja sama Polban–DTU ini diharapkan memberi manfaat luas, mulai dari peningkatan kapasitas dosen dan mahasiswa, penguatan kurikulum, hingga terciptanya tenaga kerja pariwisata yang lebih siap menghadapi era digital. Lebih jauh, inisiatif ini juga memperkuat posisi Indonesia dan Vietnam dalam ekosistem pariwisata Asia Tenggara yang berkelanjutan dan berbasis teknologi.

Program ini diproyeksikan memberi manfaat nyata, baik bagi mahasiswa maupun industri. Mahasiswa memperoleh pengalaman lintas negara, kesempatan belajar dengan teknologi terkini, serta peluang mengikuti riset bersama. Bagi pelaku pariwisata, kolaborasi ini membuka akses pada tenaga kerja yang lebih siap digital, sekaligus wawasan baru tentang pemanfaatan AI, mulai dari chatbot pelayanan wisata hingga analisis big data perilaku konsumen. Koordinator dari DTU, Nguyen Cong Minh, menegaskan bahwa pelatihan ini memberi dampak nyata. “Mahasiswa bisa langsung mempraktikkan aplikasi yang diperkenalkan, bahkan termotivasi bahwa negara berkembang seperti Indonesia dan Vietnam juga mampu mengoptimalkan teknologi,” ujarnya.

Lebih jauh, kolaborasi ini sejalan dengan agenda global Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pendidikan berkualitas, pekerjaan layak, dan inovasi industri. Ke depan, kerja sama Polban dan DTU diharapkan berkembang lebih luas, tidak hanya dalam bentuk pelatihan dan pertukaran kurikulum, tetapi juga mencakup pertukaran dosen, program double degree, hingga penyelenggaraan konferensi internasional bersama di bidang pariwisata digital. Dengan semangat berbagi ilmu dan praktik terbaik, kedua institusi berkomitmen menjadikan pendidikan vokasi sebagai motor penggerak inovasi, pemberdayaan masyarakat, dan pembangunan pariwisata yang inklusif serta berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara.(TMA)