BANDUNG, polban.ac.id – Politeknik Negeri Bandung (Polban) telah menyelenggarakan Pelatihan Kedisiplinan dan Bela Negara (PKBN) bagi mahasiswa baru pada 11–13 Agustus 2025. Kegiatan ini menjadi salah satu agenda utama dalam rangkaian pengenalan kampus, dengan tujuan membentuk karakter dasar mahasiswa sejak awal masa studi.

Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan, Tomy Andrianto, menjelaskan bahwa tradisi pembinaan karakter dan bela negara di Polban bukanlah hal baru. Sejak dahulu, mahasiswa baru pernah digembleng langsung di barak militer selama satu hingga tiga bulan. Setelah pandemi, kegiatan ini sempat digelar di Pusdikhub TNI AD dan Secapa Angkatan Darat. Baru dalam dua tahun terakhir, Polban memilih melaksanakan PKBN di kampus sendiri karena fasilitas sudah memadai.
Tomy menambahkan bahwa pembinaan tahun ini difokuskan pada empat karakter utama hasil riset internal kampus, yaitu kejujuran, kedisiplinan, kepedulian, dan berpikir kritis (4K). Riset dilakukan selama satu tahun penuh dengan melibatkan lebih dari 1.500 responden, baik dari mahasiswa, dosen, maupun alumni. Dari sepuluh indikator kecerdasan yang diteliti, empat aspek tersebut dinilai paling penting untuk dimiliki mahasiswa Polban.
Menurutnya, kejujuran diperlukan untuk menjaga integritas akademik, kedisiplinan menjadi modal menghadapi padatnya kegiatan kuliah, kepedulian melatih empati sekaligus tanggung jawab sosial, sedangkan berpikir kritis membantu mahasiswa berani membedakan benar dan salah dalam arus informasi yang kian deras. Ia juga menekankan bahwa tantangan terbesar pendidikan saat ini bukan terletak pada mahasiswa, melainkan pada metode pembelajaran yang harus menyesuaikan dengan karakter generasi baru.



“Pendekatan pengajaran sebaiknya tidak lagi satu arah, melainkan melibatkan mahasiswa dalam diskusi dan penelusuran informasi,” ujarnya. Tomy berharap pembinaan karakter tidak berhenti di awal studi, melainkan dilakukan secara berkala agar nilai 4K terus melekat hingga mahasiswa lulus.
Ketua Pelaksana PKBN 2025, Vicky Wuwung, menuturkan bahwa kegiatan berlangsung dalam tiga tahap. Hari pertama diisi dengan latihan baris-berbaris untuk menanamkan kedisiplinan. Hari kedua berfokus pada team building yang mengajarkan kerja sama, kepedulian, serta kepercayaan. Hari ketiga ditutup dengan defile, bela diri militer, dan materi bela negara.
Ia menilai nilai kejujuran menjadi fondasi dalam membangun kepercayaan, yang pada gilirannya membuat kerja sama menjadi lebih lancar. Sementara itu, kemampuan berpikir kritis dilatih melalui simulasi pemecahan masalah yang menuntut mahasiswa berani menemukan solusi sendiri. Menurut Vicky, inilah titik peralihan dari siswa menjadi mahasiswa.
Pelatihan ini juga melibatkan berbagai pihak eksternal, termasuk TNI, Polri, Asosiasi Experiential Learning Indonesia (AELI), Palang Merah Indonesia (PMI), serta SMPN 12 Bandung yang berkontribusi dalam pertunjukan drum band. Kehadiran mereka disebut Vicky sekaligus menjadi ajang membangun jejaring mahasiswa dengan organisasi di luar kampus.
Selain menanamkan karakter 4K, PKBN tahun ini juga menguatkan komitmen Polban sebagai kampus bebas rokok dan ramah lingkungan. Selama kegiatan berlangsung, tingkat pelanggaran mahasiswa sangat rendah dan kedisiplinan semakin meningkat dari hari ke hari.
Dengan berakhirnya PKBN 2025, Polban berharap mahasiswa baru tidak hanya siap menghadapi dunia perkuliahan, tetapi juga tumbuh menjadi pribadi yang berintegritas, disiplin, peduli, dan kritis dalam menyongsong masa depan. (dhit/dr)