BANDUNG, polban.ac.id – Politeknik Negeri Bandung menjadi tuan rumah kegiatan ASEAN-QA Forum 2023 dengan tema “Assuring Quality in ASEAN Higher Education’s Diverse Learning Environtment” bertempat di  Auditorium Gedung Direktorat Polban, pada 6 dan 7 Desember 2023.

Kegiatan tahunan ASEAN Quality Assurance Association (ASEAN-QAA) beserta mitra ASEAN-QAA pada tahun 2023 ini diselenggarakan melalui mode hibrida oleh Politeknik Negeri Bandung.

Lahirnya Asosiasi ASEAN-QA (ASEAN-QAA) dilatarbelakangi oleh kepentingan bersama di antara alumni dari Dialog untuk Strategi Pendidikan Tinggi Inovatif (DIES) ASEAN-QA TrainIQA tahun 2011 hingga 2018 untuk membentuk jaringan dan mengembangkan kapasitas  sumber daya dalam bidang Quality Assurance Pendidikan tinggi. ASEAN-QAA adalah sebuah organisasi nirlaba yang merupakan  asosiasi dari individu-individu yang terlibat dalam pengembangan penjaminan mutu di institusinya masing masing dan pendidikan tinggi  ASEAN .

asean qa forum polban 2023

Jamaluddin Ibrahim sebagai Presiden Asosiasi ASEAN-QA, hadir pada acara tersebut sekaligus secara seremonial membuka kegiatan. Ia menuturkan bahwa dengan melakukan kegiatan bersama seperti ini, terjalin koneksi antar para peserta. Kegiatan ini merupakan sharing para praktisi Quality Assurance yang berada di wilayah dan atau di luar Asia. “Saya berkeyakinan bahwa kita semua akan belajar satu sama lain di sini,” kata Jamaluddin.

Marwansyah, SE. M.Si, Ph.D., selaku Direktur Politeknik Negeri Bandung  mengawali sambutannya dengan berucap terima kasih kepada yang telah hadir di event ASEAN-QA Forum 2023

“Terima kasih saya ucapkan kepada semua yang hadir di sini. Saya merasa  bangga dengan kehadiran para narasumber dan peserta ASEAN-QA di Polban ini. Event ASEAN-QA ini merupakan kegiatan yang menarik dan dihadiri  para tamu-tamu dan narasumber terhormat,” ungkap Marwansyah.

Marwansyah mengatakan ia sangat berharap dalam konferensi hari ini bisa dihasilkan ide baru, terjalinnya koneksi dan  kerja sama. Ia mengutarakan peserta bebas berdiskusi dengan para narasumber yang ada.

“Saya harap semua tamu di sini bisa mendapatkan waktu yang menyenangkan selama kegiatan event dan juga selama berada di Politeknik Negeri Bandung ini,” tutur Marwansyah.

Sementara itu Dr. Ir Kiki Yuliati, M.Sc., Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, mengungkapkan bahwa sistem pendidikan  vokasi di Indonesia telah mengalami perubahan signifikan  untuk menjamin relevansi tinggi yang lebih baik guna inovasi.

Kiki pun mengutarakan bahwa semua pihak paham bahwa standar memiliki peran yang penting di dalam Quality Assurance. Walaupun, memang cukup menantang untuk menemukan formula standar yang efektifnya di dalam situasi yang dinamis ini.

asean qa forum polban 2023
asean qa forum polban

Dalam kegiatan ini, selain dari Indonesia hadir juga peserta dari negara Asean diantaranya dari Philipina,  Vietnam, Myanmar, Laos, Kamboja dan Malaysia.

“ASEAN-QA Forum adalah pertemuan tahunan yang diselenggarakan oleh ASEAN Quality Assurance Association (ASEAN-QAA) yang berfungsi sebagai platform bagi para praktisi penjaminan mutu dan pemangku kepentingan untuk berjejaring dan bertukar pendapat mengenai isu-isu penjaminan di institusi pendidikan tinggi (HEI) di ASEAN ” kata Dr. Ir. Paula Santi Rudati, M.Si., Wakil Direktur Bidang Perencanaan, Kerja sama, dan Sistem Informasi Polban, pada Rabu (06/12/2023).

Paula menjelaskan bahwa peserta dari negara-negara ASEAN dapat saling  belajar  mengenai penerapan akreditasi. Penerapan akreditasi di Indonesia  sudah relatif stabil karena sudah berlangsung cukup lama dan Indonesia telah memiliki Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang  diterapkan dengan cukup baik.

Melalui forum ini peserta dari  negara-negara ASEAN  dapat saling berbagi dan saling membantu dalam menjaga dan meningkatkan kualitas pendidikan. Teman dari negara lain dapat membantu kita dalam memperkuat jaringan mutu, memberikan dukungan dalam penyusunan kurikulum, pencapaian pembelajaran, penilaian, dan hal-hal lainnya karena anggota ASEAN-QA Association  adalah para  alumni dari pelatihan Quality Assurance (QA),” kata Paula.

“Awalnya, pendanaan untuk ASEAN-QA Forum berasal dari DAAD, dan hasil dari program tersebut menghasilkan forum ini,” kata Dwi Novaldi Purbowo, Program Officer German Academic Exchange Service Regional Office Jakarta.

“Saya bersyukur dan saya berpendapat bahwa ini adalah hal yang sangat bagus, forum ini masih aktif hingga saat ini. Apalagi, setelah pandemi, pertemuan-pertemuan dalam acara ASEAN-QA ini menjadi semakin besar,” katanya.

Dwi berharap agar program ini dapat  menghubungkan universitas-universitas di Asia Tenggara dalam bidang penjaminan mutu atau Quality Assurance, dan lebih baik lagi jika kedepannya ada kolaborasi dalam hal QA di universitas-universitas di Indonesia agar dapat saling berbagi. Ia menilai bahwa program QA ini sangat bagus di Asia, terutama dengan dukungan program pemerintah di Indonesia menuju kampus yang berkualitas. (dhit/psr)