BANDUNG, polban.ac.id – Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi melalui Direktorat Kelembagaan & Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi (KLSD Vokasi) mengadakan Program Non Degree Peningkatan Kompetensi Dosen. Ini merupakan program yang mendorong dan memfasilitasi pendidikan tinggi vokasi membangun ekosistim dalam menyiapkan SDM menyongsong Indonesia Emas 2045, melalui pelatihan dan sertifikasi kompetensi, profesi dan Industri serta peningkatan tata kelola pendidikan tinggi melalui pelatihan industri (magang) pada industri dan perguruan tinggi luar negeri yang bereputasi global. paya fasilitasi tersebut adalah bentuk komitmen pemerintah membangunan SDM Indonesia yang Unggul, Berbudaya dan Menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Terdapat beberapa skema pelatihan yang ditawarkan meliputi Sertifikasi Kompetensi, Sertifikasi Profesi dan Industri, Industrial Training/ Internship, dan Training/ Internship in higher education. Skema-skema pelatihan dan magang ini dilakukan baik di Industri serta Perguruan Tinggi dalam dan luar negeri. Durasi pelaksanaan kegiatan ini berkisar antara 2-4 minggu selama rentang bulan September – Desember 2023. Dalam penyelenggaraan dan pembiayaan kegiatan ini KLSD bekerjasala dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dari Kementrian Keuangan.

Politeknik Negeri Bandung selain menjadi penyelenggara dalam beberapa skema sertifikasi kompetensi juga berhasil mengirimkan 3 staf dosen yang telah lolos seleksi dalam skema Internship in higher education yaitu magang di perguruan tinggi yang berada di luar negeri. 3 staf dosen yang mengikuti pelatihan ini adalah Luthfi Muhammad Mauludin, Sudrajad Harris Abdulloh, dan Ayu Ratna Permanasari. Saat ini Luthfi Muhammad Mauludin menjabat sebagai Ketua Jurusan Teknik Sipil, Sudrajat Harris Abdulloh sebagai Sekretaris Jurusan Teknik Kimia, dan Ayu Ratna Permanasari sebagai Koordinator Program Studi Sarjana Terapan Teknik Kimia Produksi Bersih di Jurusan Teknik Kimia.

Judul skema yang diikuti adalah Visionary Management Bootcamp for Vocational University Leaders, yang dilaksanakan tanggal 27 November  s.d. 16 Desember 2023. Ini adalah program pelatihan yang dirancang untuk membekali Pimpinan universitas vokasi dengan alat dan teknik yang diperlukan untuk menjadi pemikir maju dan inovator yang mampu menginspirasi dan memotivasi tim mereka untuk mencapai hasil yang luar biasa. Pelatihan ini berfokus pada pengembangan keterampilan dan kompetensi yang diperlukan untuk mengidentifikasi tren yang muncul, memprediksi perubahan, dan menetapkan visi untuk masa depan organisasi. Program pelatihan ini diselenggarakan oleh Coventry University, United Kingdom.

Luthfi Muhammad Mauludin- Ketua Jurusan Teknik Sipil Polban
Luthfi Muhammad Mauludin- Ketua Jurusan Teknik Sipil Polban
Ayu Ratna Permanasari - Koordinator Program Studi Sarjana Terapan Teknik Kimia Produksi Bersih di Jurusan Teknik Kimia Polban
Ayu Ratna Permanasari - Koordinator Program Studi Sarjana Terapan Teknik Kimia Produksi Bersih di Jurusan Teknik Kimia Polban
Sudrajat Harris Abdulloh sebagai Sekretaris Jurusan Teknik Kimia Polban
Sudrajat Harris Abdulloh sebagai Sekretaris Jurusan Teknik Kimia Polban
bootcamp conventry univ - 3 dosen polban

Selain dari inisiatif KLSD, pelatihan ini juga terselenggara berkat peran Benny Tjahjono, Professor of Sustainability and Supply Chain Management yang juga merangkap Director of Research Engagement dari Coventry University. Menurut Professor Benny Tjahjono, dengan memanfaatkan hubungan yang kuat dengan industri, Coventry mendesain program pelatihan unik ini, yang memungkinkan para pemimpin Perguruan Tinggi Vokasi untuk ‘belajar dalam kemitraan dengan industri’. “Para pemimpin di Coventry University dan industri kami hadirkan sebagai fasilitator dan narasumber untuk melakukan transfer knowledge kepada peserta pelatihan.” “Pengalaman berinteraksi dengan world-class company dan research centre di Coventry diharapkan dapat menjadi role model untuk peningkatan kapasitas dosen PTV sebagai future leader yang mampu mendefinisikan visi berkelas dan perencanaan strategis yang berkelanjutan.”

Dalam pelaksanaannya selama 3 minggu, pelatihan ini seutuhnya berfokus pada pengembangan keterampilan dan kompetensi yang diperlukan untuk mengidentifikasi tren di dunia akademis yang sedang berkembang, memprediksi perubahan, dan menetapkan visi. Program ini mencakup berbagai topik, termasuk perencanaan strategis, inovasi, kreativitas, pemikiran desain, dan peramalan masa depan.

Pelatihan ini diselenggarakan menggunakan melalui kombinasi class teaching, diskusi kelompok, studi kasus, dan workshop serta belajar langsung dari Senior Management Team di Coventry University. Beberapa narasumber hebat yang dihadirkan untuk menyampaikan materi diantaranya adalah Prof. Benny Tjahjono, sebagai Supply Chain Management, Prof. Lyndon Simkin sebagai Director of Centre for Business in Society, Prof. Mike Hardy sebagai Founding Director dari Centre for Trust, Peace, and Social Relations, dan Prof. Marcos Kauffman sebagai Director of Research Centre for Manufacturing and Materials (CMM). Prof. Richard Dashwood sebagai Deputy Vice-Chancellor Research, Coventry University juga turut memberikan insight pengalamannya dalam membangun 18 Research Centre unggulan di Coventry University.

“Selain materi yang disampaikan secara klasikal dan Workshop, peserta pelatihan ini juga diajak mengunjungui beberapa tempat atau situs bersejarah seperti Castil Warwick sebagai pengenalan budaya dan tempat bersejarah di sekitar Coventry University, serta kunjungan ke Institute of Advanced Manufacturing and Engineering (AME) Coventry dan Unipart sebagai bentuk kolaborasi dan interaksi antara dunia industri dan akademik di Inggris untuk dapat menyelesaikan permasalahan industri serta membawa keuntungan bersama bagi kedua belah pihak.” Tutur Ayu. Selanjutnya kunjungan ke memberikan tips bagaimana interaksi Kunjungan ke Manufacturing Technology Center (MTC) yaitu seperti Balai Latihan Kerja untuk anak-anak putus sekolah hingga siap kerja yang didanai oleh pemerintah. Selain itu peserta juga diajak ke Industri otomotif yang menjadi ikon United Kingdom yaitu Mini Cooper dan Triumph Motorcycle. Suatu kesempatan yang langka para peserta diberikan kesempatan untuk dapat berkunjung ke tempat-tempat tersebut.

bootcamp conventry university

Banyak sekali pengalaman berharga yang diperoleh melalui pengalaman ini, tidak hanya melatih bagaimana cara seorang pemimpin dapat berpikir kritis dan visioner untuk pengembangan institusinya ke depan, namun juga kesempatan untuk melihat secara langsung kolaborasi antara perguruan tinggi dengan industry dalam bidang penelitian dan juga dalam kaca mata bisnis. “Harapannya Coventry University bisa menyediakan juga skema Training antara dosen vokasi dengan Industri yang menjadi mitra Coventry University.” Ujar Luthfi, salah satu peserta dari Polban.

Pelatihan ini diikuti oleh 9 politeknik dari seluruh Indonesia, serta total 12 peserta. Selain dari 3 peserta dari Politeknik Negeri Bandung, terdapat 2 orang dari Politeknik Manufaktur Bandung, Politeknik Negeri Madura, Politeknik Negeri Batam , Politeknik Negeri Semarang, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya , Politeknik Negeri Bengkalis, Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, dan dari Politeknik Negeri Madiun.

Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan para leader atau peserta dapat menerapkan hasil pelatihannya pada PTV masing-masing dan dapat menjalin kolaborasi di bidang riset baik dengan PTV lain dalam bentuk konsorsium maupun dengan pihak industri.  (ayu/dhit)